Halo, semua! Terima kasih sudah mau mengunjungi atau malah nyasar ke blog kami. Admin He-He akan mencurahkan isi pikiran ane di artikel ini.
Ngomong-ngomong, di Jepang sekarang
sudah mulai memasuki musim panas, ‘kan? Apa yang menarik? Tentu saja bukan
festival musim panas ataupun kembang api (karena kita nggak di Jepang. T__T)
Tapi, karena anime-anime baru akan muncul dan menghiasi situs-situs download
anime langganan kalian, walaupun masih ada beberapa anime musim semi yang
berlanjut, seperti Boku no Hero Academia, Sagrada Reset, dan yang lainnya (untung
Eromanga udah selesai. Bisa-bisa ane jadi inses…. Ulu ulu ulu….)
Oke, karena sudah telanjur
bertela-tele, aku akan mulai dengan anime pertama yang aku review episode
pertamanya musim ini. Yup, sambutlah Koi to Uso (kalo Bahasa Indo-nya Cinta dan
Kebohongan).
Jujur alasan paling kuat aku nonton
anime ini karena Kana Hanazawa (uwo uwo uwo!). Yup si empu suara empuknya
Kosaki Onodera adalah pengisi suara dari Misaki Takasaki, salah satu heroine di
anime ini.
Soal plot, anime ini bercerita
tentang dunia alternatif, dimana sejak tahun 1975, pemerintah Jepang menetapkan
sebuah program bernama “Yukari”, yaitu sebuah program yang membuat pemerintah
menentukan pasangan seseorang di saat mereka menginjak usia 16 tahun. Mereka
pun tidak boleh mencari pacar atau pasangan hanya sekedar cinta. Hingga suatu
hari, seorang siswa SMA bernama Yukari Neji (astaga namanya sama dengan nama
programnya) ingin terbebas dari program ini karena cintanya pada Misaki
Takasaki.
What the heck is this? Jodoh
dipilihin pemerintah rasanya seperti jadi mobil RC (walau ane berharap bisa
dicariin jodoh, soalnya udah lama menjomblo…). Tapi, ceritanya nggak terlalu
lambat dan aku dibuat penasaran dengan adegan terakhir pas si cewek berambut
ponytail yang mendapat informasi kalo pasangannya adalah si Yukari.
Bicara soal grafis, sebenarnya aku
fine aja. Cuma, mungkin aku ngerasa kurang terbiasa dengan mata dari hero dan
heroin-nya yang sebesar teropong 0__0. Malah kesannya seperti animasi anak-anak
dengan adegan cium mulut—dan tukar ludah—yang cukup menggiurkan. Apa mungkin
karena gambaran khas dari manga-nya? Entahlah. Soalnya aku belum pernah baca
komiknya. Hehehehe.
Dan yang paling unggul dari anime
ini adalah lagu opening-nya yang upbeat. Lagu dari band Frederic berjudul
“Kanashii Ureshii” ini harus masuk playlist kalian musim ini (liriknya juga
gampang dihafal, cuma ngomong “Kanashii, kanashii, kanashii” terus aja.
Wkwkwkwk).
Yup, mungkin itu kesan pertama aku
soal anime ini. Semoga aja anime ini tidak berakhir dengan cerita-cerita ampas.
Terima kasih dan sampai jumpa! :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar