Rabu, 12 Juli 2017

1st Episode Anime Review - Koi to Uso


Halo, semua! Terima kasih sudah mau mengunjungi atau malah nyasar ke blog kami. Admin He-He akan mencurahkan isi pikiran ane di artikel ini.

Ngomong-ngomong, di Jepang sekarang sudah mulai memasuki musim panas, ‘kan? Apa yang menarik? Tentu saja bukan festival musim panas ataupun kembang api (karena kita nggak di Jepang. T__T) Tapi, karena anime-anime baru akan muncul dan menghiasi situs-situs download anime langganan kalian, walaupun masih ada beberapa anime musim semi yang berlanjut, seperti Boku no Hero Academia, Sagrada Reset, dan yang lainnya (untung Eromanga udah selesai. Bisa-bisa ane jadi inses…. Ulu ulu ulu….)

Oke, karena sudah telanjur bertela-tele, aku akan mulai dengan anime pertama yang aku review episode pertamanya musim ini. Yup, sambutlah Koi to Uso (kalo Bahasa Indo-nya Cinta dan Kebohongan).


Jujur alasan paling kuat aku nonton anime ini karena Kana Hanazawa (uwo uwo uwo!). Yup si empu suara empuknya Kosaki Onodera adalah pengisi suara dari Misaki Takasaki, salah satu heroine di anime ini.

Kalo alasan lainnya sih karena ngikutin trend aja sih, soalnya pada banyak yang heboh saat berita anime ini akan rilis dan para penyebar spoiler mulai menebarkan potongan-potongan gambar manga Koi to Uso.
 
Soal plot, anime ini bercerita tentang dunia alternatif, dimana sejak tahun 1975, pemerintah Jepang menetapkan sebuah program bernama “Yukari”, yaitu sebuah program yang membuat pemerintah menentukan pasangan seseorang di saat mereka menginjak usia 16 tahun. Mereka pun tidak boleh mencari pacar atau pasangan hanya sekedar cinta. Hingga suatu hari, seorang siswa SMA bernama Yukari Neji (astaga namanya sama dengan nama programnya) ingin terbebas dari program ini karena cintanya pada Misaki Takasaki.

What the heck is this? Jodoh dipilihin pemerintah rasanya seperti jadi mobil RC (walau ane berharap bisa dicariin jodoh, soalnya udah lama menjomblo…). Tapi, ceritanya nggak terlalu lambat dan aku dibuat penasaran dengan adegan terakhir pas si cewek berambut ponytail yang mendapat informasi kalo pasangannya adalah si Yukari.

Bicara soal grafis, sebenarnya aku fine aja. Cuma, mungkin aku ngerasa kurang terbiasa dengan mata dari hero dan heroin-nya yang sebesar teropong 0__0. Malah kesannya seperti animasi anak-anak dengan adegan cium mulut—dan tukar ludah—yang cukup menggiurkan. Apa mungkin karena gambaran khas dari manga-nya? Entahlah. Soalnya aku belum pernah baca komiknya. Hehehehe.


Dan yang paling unggul dari anime ini adalah lagu opening-nya yang upbeat. Lagu dari band Frederic berjudul “Kanashii Ureshii” ini harus masuk playlist kalian musim ini (liriknya juga gampang dihafal, cuma ngomong “Kanashii, kanashii, kanashii” terus aja. Wkwkwkwk).

Yup, mungkin itu kesan pertama aku soal anime ini. Semoga aja anime ini tidak berakhir dengan cerita-cerita ampas. Terima kasih dan sampai jumpa! :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar